Ngebolang
alias traveling sendirian itu memang menyenangkan. Kamu gak harus berkompromi
mengikuti kemauan siapa-siapa, dan bebas menentukan ke mana kamu akan
melangkah. Meski sendirian, traveling solo juga gak identik dengan kesepian,
kok. Justru karena sedang sendirian inilah kamu bisa fokus mengenal teman-teman
baru di perjalananan alih-alih nempel terus sama teman satu gengmu. Selain itu,
ada sejumlah alasan lain yang pernah Hipwee tulis sebelumnya di artikel ini.
Bagi
mereka yang belum pernah mencoba sendiri serunya traveling solo, pasti ada
perasaan takut dan cemas; rasa takut saat hanya dirimu sendiri yang sudah pasti
bisa kamu andalkan di tengah negeri antah-berantah. Itu manusiawi kok, tapi
jangan dituruti juga. Jangan sampai ketakutan itu mencegahmu pergi
berpetualang.
Nah, agar kegiatan
travelingmu tetap aman dan nyaman, simak tips berikut ini dan praktikkan!
- Sebelum meninggalkan rumah, wajib hukumnya melakukan riset.
Dari meriset harga tiket, pilihan penginapan, jam operasional transportasi umum,
serta detil seperti tempat rawan kejahatan dan modus pencopetan. - Lakukan riset
terlebih dulu tentang semuanya: harga tiket menuju ke tempat tujuanmu,
akomodasi, tarif dan jam operasional transportasi umum di sana, rute dan harga
tiket masuk tempat wisata—pokoknya semuanya. Berterimakasihlah pada teknologi
internet, karena menelusuri blog-blog traveler untuk menemukan acuan jadi lebih
mudah.
- Kamu juga bisa
melemparkan pertanyaan ke forum yang relevan, misalnya ke forum backpacker.
Atau, jika kamu punya teman yang pernah mengunjungi destinasi liburanmu, jangan
ragu buat bertanya pada mereka. - Buatlah anggaran serta rencana perjalanan selengkap
mungkin, dengan perkiraan waktu perjalanan dan uang yang perlu kamu sisihkan.
Anggaran
dan rencana perjalanan adalah panduanmu selama perjalanan berlangsung. Ingat,
lho, kamu sendirian, jadi gak mungkin kamu tanya, “Habis ini kita ke mana,
ya?”Dalam panduanmu itu, pastikan kamu sudah mendetilkan rencana perjalanan
dari awal bangun pagi hingga kembali lagi ke penginapan. Rencanakan, mau naik
apa untuk pindah dari destinasi wisata yang satu ke destinasi yang lainnya?
Berapa uang yang harus disisihkan untuk makan?
Namanya
panduan, tentu gak wajib kamu jalani seratus persen. Asyik juga bukan jika kamu
menemukan hal seru yang gak terduga selama di jalan, atau diajak orang lokal
berkunjung ke rumahnya? Tapi setidaknya, jika sudah punya panduan mau ke mana
hari itu, kamu akan selalu punya pilihan mau melangkahkan kaki ke mana setelah
satu destinasi wisata habis kamu jelajahi.
- Belajar cara packing seringan mungkin. Ingat,
tidak akan ada yang membantu membawa barang bawaanmu.
Sebagai
backpacker solo, mau gak mau kamu mesti menenteng semua barangmu sendirian,
terutama saat bergerak dari dan menuju tempat menginap maupun berpindah kota.
Nah, mempraktekkan untuk membawa beban seringan mungkin ini memang
gampang-gampang susah. Seringkali kamu tergoda buat membawa barang-barang yang
sebenarnya gak diperlukan, sehingga berakhir dengan bawaan yang kebanyakan.
Beban
yang ringan membuat kamu gampang bermanuver dari satu tempat ke tempat lain.
Jumlah bawaan memang tergantung dari lamanya perjalananmu, tapi hindari membawa
stok pakaian untuk lebih dari seminggu. Toh bisa kamu cuci, ‘kan? Membawa beban
yang ringan juga membuatmu gak terlalu tampak seperti turis yang mudah jadi
target penipuan. - Mumpung sendirian, saatnya mencoba traveling
ala Couchsurfing dan memperluas jejaring dengan numpang di tempat orang.
Couchsurfing
adalah situs jejaring di mana kamu bisa menemukan sesama traveler dari berbagai
belahan dunia yang menyediakan rumahnya sebagai tempat singgah traveler lain.
Lewat Couchsurfing, kamu bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal
sekaligus mendapatkan tempat menginap gratis. Malah, kalau si tuan rumah lagi
gak sibuk, kamu berkesempatan untuk diajak jalan-jalan dengan tour guide
terpercaya, yaitu mereka sendiri.
Jangan
khawatir, Couchsurfing ini termasuk sangat aman kok. Sebelum menentukan kamu mau
menginap di mana, kamu bisa mengecek testimoni-testimoni orang lain yang pernah
mampir di rumah mereka. Kamu juga bisa menggunakan Couchsurfing untuk liburan
ke mana saja, tidak harus ke luar negeri. Banyak juga Couchsurfer sesama orang
Indonesia yang akan bersedia menampungmu.
Saat
traveling sendirian, berjejaring ala Couchsurfing ini bisa jadi andalan. Selain
kamu gak makan tempat karena cuma sendiri, kamu juga bisa lebih intim dalam
berinteraksi. Coba kalau kamu datang berombongan, belum tentu kamu diterima
buat singgah di rumah orang, bisa tekor tuan rumahnya. Selain Couchsurfing,
sebagian anggota forum komunitas backpacker lokal juga biasanya mau menyediakan
tempat singgah buatmu. - Baiklah kalau
kamu tak mau menumpang di tempat orang. Kalau begitu, temukan penginapan ala
hostel yang punya ruang bersama.
Kamu
akan sulit menemukan sesama solo traveler jika tinggal di hotel yang privat.
Coba aja pilih hostel yang menyediakan dorm, homogen maupun campur, yang
lengkap dengan ruang komunal seperti dapur maupun ruang rekreasi. Di sanalah
kamu akan menemukan sesama traveler yang bisa diajak kenalan dan berbagi
cerita. Siapa tahu, kamu menemukan teman yang satu tujuan sehingga bisa
dijadikan rekan perjalanan untuk sementara? - Usahakan kamu
sampai ke kota tujuanmu di siang hari. Dengan ini, mencari penginapan akan
lebih mudah — keliling kota pun lebih aman.
Dengan
sampai di saat hari terang, kerepotan-kerepotan yang kadang gak diperlukan bisa
dihindari. Misalnya, kamu gak repot cari angkutan umum untuk menuju tempat kamu
menginap. Resepsionis penginapan juga pasti buka, jadi kamu gak perlu terpaksa
tidur di stasiun atau terminal. Atau, jika kamu dijemput dan numpang di tempat
orang, setidaknya kamu bisa menghindari rasa gak enak seperti bila kamu sampai
larut malam atau dini hari.
Selain
itu, kamu juga bisa mengakali penginapan dengan tidur selama perjalanan di
malam hari dan sampai esok harinya. Kota asing yang baru pertama kali kamu
singgahi juga terlihat lebih aman di siang hari. - Sebelum sampai ke kota tujuan, bikin peta
kecil berisi jalan menuju penginapan agar kamu gak terlihat celingukan di
tempat asing.
Sesampainya
di kota tujuan, hindari terlihat celingukan kayak turis di tempat asing.
Bertindaklah layaknya warga lokal yang udah mengenal medan. Hindari membuka
peta yang lebarnya segede gaban atau kitab tebal Lonely Planet yang kamu beli
mahal-mahal di toko buku terkenal.
Aplikasi
map di smartphonemu bisa dipakai sebagai penunjuk arah. Atau, persiapkan
beberapa peta kecil sederhana di secarik kertas notes yang masing-masing
menunjukkan arah menuju penginapan maupun tempat-tempat wisata yang akan kamu
tuju. Hal ini membuat kamu gak tampak mencolok, terutama kalau kamu sedang
berjalan kaki. - Pisahkan uang
tunai dan kartu ATM kamu. Sediakan softcopy dan hardcopy dari dokumen-dokumen
pentingmu.
Selama jalan-jalan,
simpan uang tunai dan kartu debit atau kredit—kalau punya lebih dari satu—di
tempat yang berbeda, misalnya sembunyikan di sabuk atau kaos kaki. Tinggalkan
juga sejumlah uang tunai dan kartu ATM cadangan di dalam tas yang kamu tinggal
di loker penginapan. Seandainya dompetmu hilang atau kecopetan, kamu gak
terlalu panik karena punya cadangannya.
Penting juga buat punya
softcopy dan hardcopy dari surat-surat penting, seperti paspor, KTP dan tanda
pengenal lainnya. Simpan sebagian hardcopy di keril, dan unggah softcopy ke
cloud biar bisa kamu akses dari mana saja. - Catat nomor
telepon penting dari kota yang kamu kunjungi. Simpan pula nomor telepon
orang-orang terdekat sebagai kontak darurat.
Penting banget buat mencatat
nomor-nomor telepon penting kota yang kamu singgahi, terutama tempat menginap,
polisi dan rumah sakit. Dan jangan cuma dicatat di HP aja, catat juga di
secarik kertas. Catat juga nomor telepon orang-orang terdekat lalu simpan di
dompet, tas, dan sakumu. Secarik kertas ini bisa sangat berguna jika terjadi
sesuatu sama kamu, misalnya tiba-tiba pingsan atau kecelakaan, biar orang yang
menolongmu bisa langsung mengabari mereka.Ya, semoga saja kamu gak pernah
mengalami kejadian seperti itu. Tapi antisipasi sebelum kejadian juga gak ada
salahnya, ‘kan? - Saat traveling
sendirian, jadi banci sosmed justru sangat disarankan. Bukan untuk pamer, namun
untuk memberi petunjuk pada keluargamu seandainya terjadi sesuatu padamu.
Lakukan live tweet atau
update status di jejaring sosial semua kegiatanmu selama melakukan solo
traveling, kalo perlu disertai lokasinya. Bukannya buat pamer, tapi kalo
terjadi apa-apa sama kamu atau tiba-tiba kamu gak bisa dihubungi, orang-orang
terdekatmu tahu ke mana mereka mesti mulai mencari. Sekali lagi, bukan berarti
traveling sendirian itu berbahaya; ini adalah antisipasi demi kenyamananmu
bepergian sendiri.
BONUS :
Penting bagimu
untuk selalu mengingat momen ini. Jangan cuma mengambil foto pemandangan, lawan
rasa gengsimu dan selfie-lah sesekali.
Keluarga
dan teman-temanmu pasti lebih suka melihat foto liburan yang tampak kamunya.
Jadi, selain mengambil banyak foto pemandangan, landmark, dan tempat-tempat
wisata, gak ada salahnya berfoto selfie sesekali. Toh, gak ada yang bakal
fotoin kamu kalo bukan kamu sendiri, ‘kan?Kamu akan bertemu orang-orang baik di
perjalanan. Namun, dirimu tetaplah satu-satunya orang yang bisa kamu andalkan.
Ikuti naluri — tetap hati-hati. Semoga perjalananmu lancer.
Traveling
sendirian itu punya banyak arti. Jika sebelumnya kamu terbiasa mengandalkan
orang lain selama traveling, inilah saatnya kamu berusaha sendiri. Selain
belajar menaklukkan diri sendiri, kamu juga belajar mendengarkan naluri.
Sebagian
besar orang tentu berniat baik padamu. Tapi, jangan gampang percaya sama orang
lain. Satu-satunya yang bisa kamu percaya adalah dirimu sendiri. Makanya,
mendengarkan nalurimu itu penting. Ketika sesuatu terasa gak beres, sebaiknya
segera menghindar dan pergi dari sana.
Nah, dengan mengikuti
tips-tips di atas, kamu bisa traveling sendirian secara aman dan nyaman. Gak
ada yang perlu ditakutkan dengan traveling sendirian. Begitu kamu mencobanya,
kamu akan ketagihan.
Belum Ada Komentar